Biografi EPYARDI ASDA
Epyardi Asda, M.Mar. Datuak Sutan Majo Lelo lahir pada 11 Maret 1962 di Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Bapaknya bernama Asfar Panduko Sutan, ibunya bernama Rosida. Melalui pernikahannya dengan Emiko, ia dianugerahi enam anak perempuan. Salah satu anaknya, Athari Gauthi Ardi, menjadi anggota DPR RI periode 2019—2024 dan periode 2024—2029.
Epyardi bersekolah di SDN 2 Singkarak (lulus 1976), SMPN Singkarak (lulus 1979), dan SMAN Solok (lulus 1982). Setelah tamat SMA, ia kuliah di Pendidikan Perwira Pelayaran Besar di Semarang, Jawa Tengah (lulus 1985). Ia lulus pendidikan sertifikasi kepelautan ahli nautika tingkat (ANT) 3.
Ia melanjutkan pendidikan di Akademi Ilmu Pelayaran di Jakarta (1990—1991) dan lulus ANT 2. Ia kemudian kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran di Jakarta (2003—2004) dan lulus ANT 1 (setingkat S-1). Di kampus tersebut ia meraih gelar Master Mariner (M.Mar) pada 2005.
Epyardi bekerja sebagai kapten kapal di Singapore Shipping Company (1985—1996). Setelah itu, ia menjadi komisaris utama PT Kaluku Maritima Utama (1997—2004).
Epyardi lalu terjun ke dunia politik. Ia menjadi anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat selama tiga periode (2004—2018). Kemudian, ia menjadi Bupati Solok periode 2021—2024.
- PRESTASI
Selama Epyardi Asda menjadi bupati, cukup banyak capaian dan penghargaan yang ia torehkan, antara lain, peningkatan perolehan dana alokasi khusus. Dengan pengalaman menjadi anggota DPR tiga periode dan menjadi pengusaha di Jakarta, ia memiliki banyak relasi dengan orang-orang pusat. Kedekatan hubungannya dengan pemerintah pusat membuatnya mampu membawa banyak dana pusat ke Kabupaten Solok, salah satunya dana alokasi khusus (DAK). Pada 2020, sebelum ia jadi bupati, DAK Kabupaten Solok hanya Rp53 miliar. Pada 2021, tahun pertama ia jadi bupati, DAK meningkat menjadi Rp99 miliar, pada 2022 naik menjadi Rp109 miliar, pada 2023 sebesar Rp87 miliar, dan pada 2024 sebanyak Rp107 miliar. Jumlah itu paling banyak jika dibandingkandengan kabupaten/kota lain di Sumbar.
Selama Epyardi menjadi bupati, angka stunting di Kabupaten Solok turun drastis. Sebelum ia menjadi bupati, angka stunting di Kabupaten Solok 40,1 persen. Pada tahun 2022 angka stunting di Solok menurun drastis menjadi 15,9 persen dan menjadi 24,2 persen pada 2023. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahkan menyatakan Kabupaten Solok dan Kabupaten Kendal di Jawa Tengah sebagai kabupaten percontohan dalam menangani masalah stunting di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Epyardi pula pariwisata Kabupaten Solok maju pesat. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari bertambahnya jumlah objek wisata dan angka kunjungan wisatawan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, pada 2022 hanya ada 44 objek wisata, sedangkan pada 2023 meningkat menjadi 97 objek wisata, dan naik pada 2024 menjadi 117 objek wisata. Pertumbuhan objek wisata dan gencarnya promosi wisata yang dilakukan Pemkab Solok berbuah angka kunjungan wisatawan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, selama libur Lebaran 2024, dari 11 April sampai 20 April, tercatat 1.331.077 wisatawan yang mengunjungi 117 objek wisata. Dari 1,3 juta orang tersebut, 734.790 orang di antaranya mengunjungi lima objek wisata favorit, yakni Alahan Panjang Resort, Dermaga Singkarak, Danau Talang, Bukit Cambai, dan Sirukam Dairy. Angka kunjungan wisatawan pada libur Lebaran 2024 jauh meningkat daripada angka kunjungan wisatawan libur Lebaran 2023, yang hanya 205.636 orang.
- PENGHARGAAN
Penghargaan yang diterima Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Epyardi :
- Penghargaan Best Tourism National dari ASITA (30/09/21)
- Penghargaan Opini WTP LKPD Tahun 2020 dari Kementerian Keuangan (25/10/21)
- Penghargaan TOP INOVASI WISI Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 (9/11/21)
- Peringkat pertama kategori Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) tahun 2021, untuk Kawasan Geopark Singkarak-Danau Kembar (17/11/21)
- Penghargaan kategori pelayanan prima dan inovasi pelayanan publik tingkat Propinsi Sumbar tahun 2021 (17/11/21)
- Penghargaan Smart Living dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (14/12/21)
- Terima Hasil Pemeriksaan BPK atas (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah)LKPD Tahun 2021. Pemerintah Kab.Solok dapat Opini WTP selama 5 tahun berturut-turut (27/05/22)
- Penghargaan Bebas Frambusia Tingkat Nasional di Lombok Nusa Tenggara Barat (31/05/2022)
- Penghargaan dari Bank Indonesia sebagai Pemerintah Daerah Pendukung UMKM terkolaboratif Wilayah Sumatera Barat Tahun 2022 (30/11/2022)
- Penghargaan dari Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat sebagai Predikat Tertinggi Tingkat Kabupaten di Sumatera Barat tentang Kepatuhan Standar Pelayanan Publik tahun 2022 (27/01/23)
- Penghargaan dari Menteri Desa Pembangunan daerah tertinggal dan Transmigrasi Repubik Indonesia (01/02/23)
- Penghargaan dari BKKBN RI perwakilan Provinsi Sumatera Barat atas pencapaian penurunan angka stunting (17/02/23)
- ‘Visoner Leaders Of Indonesia' dan penghargaan dari kategori ‘ Innovator Of The Year In Education 2023’ (24/02/2023)
- Pemerintah Kabupaten Solok Mendapatkan Opini WTP atas LKPD Tahun 2022 dari BPK RI (12/05/2023)
- Penghargaan Terbaik 3 dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) (29 Oktober 2023)
- Kabupaten Solok mendapat rapor pendidikan tertinggi se-Sumatera Barat (Sumbar) yang dinilai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (30/10/2023)
- Penghargaan berupa Anugerah Meritokrasi tahun 2023 dengan kategori baik dalam penerapan Sistem Merit dan kualitas Pengisian Jabatan Tinggi Pratama dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) (07/12/2023)
- Bupati Solok dan Ketua TP-PKK Kab. Solok Jadi Duta Orang Tua Hebat (12/12/23)
- Penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM Tahun 2023 (19/12/23)
- Penghargaan Anugrah Adipura Kategori Sertifikat Tahun 2024