Epyardi Asda dan Zakat Mal di Sumatera Barat
Oleh: Admin | Selasa, 20 April 2024
Apabila ada orang yang menyebut zakat mal di Sumatera Barat, nama yang langsung teringat ialah Epyardi Asda. Bupati Solok itu bukan hanya muzaki, melainkan muzaki dengan zakat mal yang dapat dikatakan salah satu yang terbanyak di Sumatera Barat. Jumlah zakat malnya dan keluarganya per tahun miliaran rupiah.
Bukan hanya beberapa tahun belakangan ini Epyardi mengeluarkan zakat mal senilai miliaran rupiah. Epyardi sudah bertahun-tahun membayar zakat mal, setidaknya sejak menjadi anggota DPR RI---ia tercatat menduduki kursi DPR sejak 2004 hingga 2018. Sebagai contoh, pada 2013, sebagaimana dikutip dari berita "Menag Gagas Wadah Himpun Zakat Pengusaha Muslim" (_Antaranews.com_, 6 Januari 2013), Epyardi membayar zakat mal sampai Rp2 miliar.
Jumlah zakat mal yang diberikan dihitung dari harta yang dimiliki muzaki. Muzaki mengeluarkan 2,5 persen dari hartanya. Barangkali karena rutin membayar zakat, harta muzaki bertambah sehingga bertambah pula jumlah zakat mal yang harus dibayar. Kita sering mendengar bahwa harta yang kita berikan untuk orang yang membutuhkan akan diganti oleh Allah berkali-kali lipat.
Bisa jadi rutin membayar zakat mal membuat harta Epyardi sebagai pengusaha bertambah tiap tahun sehingga bertambah pula nilai zakat malnya. Saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia, Epyardi menyerahkan zakat mal sebanyak Rp5 miliar kepada warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Dikutip dari berita "Epyardi Asda, M.Mar Serahkan Zakat Sekitar 5 Milyar, Ringankan Beban Warga dari Dampak Wabah Covid-19" (_Pasbana.com_, 29 April 2020), Epyarda membagikan zakat mal kepada masyarakat di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok.
Sebagaimana kita tahu, bahwa pemberian terbaik ialah pemberian yang dilakukan terhadap orang terdekat. Artinya, dahulukan orang yang berada di sekitar kita sebelum memberi orang yang jauh. Sebagai putra Solok, Epyardi tentu paham bahwa ia harus menyalurkan zakat malnya kepada masyarakat Solok. Ia melakukan itu selain karena diperintahkan oleh agama, juga lantaran diperintahkan oleh hati nuraninya. Sebagai putra daerah, ia harus bermanfaat bagi masyarakatnya.
Sewaktu pandemi itu masyarakat kesusahan karena ekonomi jatuh dan masyarakat dibatasi bekerja karena larangan berkumpul dalam jumlah banyak dan larangan bepergian keluar daerah ketika diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Setelah melihat keadaan yang memprihatinkan itu, Epyardi merasa terpanggil nuraninya untuk meringankan beban masyarakat. Sebagaimana dikutip dari berita Pasbana.com tersebut, Epyardi bahkan turun langsung membagikan 1.830 paket bahan pokok senilai Rp5 miliar kepada masyarakat.
Karena sadar bahwa zakat mal sebaiknya disalurkan melalui lembaga amil zakat agar penyalurannya tepat sasaran, Epyardi pada 2013 membayarkan zakat malnya melalui Badan Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Solok. Sebagaimana dicatat dalam berita "Bupati Solok Khususkan Zakat Pribadi untuk Bantu Masyarakat Miskin" (_Antaranews.com_, 7 April 2023), Epyardi pada tahun itu menyalurkan zakat malnya kepada masyarakat miskin yang terdata berdasarkan nama dan alamat di Kabupaten Solok. Ia melakukan hal itu sebagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut.
Begitulah Epyardi. Namanya dan frasa zakat mal bagaikan tak terpisahkan apabila ada orang yang menyebut zakat mal di Sumatera Barat. Ia merasa terpanggil untuk membagikan zakat malnya jika melihat orang yang kesusahan. Baru-baru ini Epyardi berjanji kepada Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, untuk memberikan sebagian zakat malnya kepada korban banjir di Pesisir Selatan.
"Pak Bupati, saya setiap tahun menyalurkan zakat harta sebagai kewajiban seorang muslim. Tahun ini saya bagikan sebagian untuk saudara saya korban bencana di Pessel ini," kata Epyardi saat mengunjungi korban banjir di Pesisir Selatan dan menyalurkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Solok, sebagaimana dikutip dari berita "EA Tunjukkan Sisi Humanisnya, Bagi Zakat Harga untuk Rakyat Korban Bencana Pessel" (_Tribunsumbar.com_, 19 Maret 2024). Sebagian dari Rp5 miliar (total zakat mal Epyardi dan keluarganya) merupakan jumlah yang besar. Dapat dibayangkan betapa terbantunya korban banjir di Pesisir Selatan dengan pemberian zakat mal tersebut.
Rutinitas Epyardi membantu masyarakat yang membutuhkan dengan zakat mal merupakan bukti bahwa membantu orang lain bagi Epyardi bukan hanya keinginan atau slogan. Ia sudah melakukannya bertahun-tahun. Ia sadar betul dengan ungkapan yang menyatakan bahwa orang kaya beramal dengan hartanya, sedangkan orang miskin beramal dengan kesabarannya. Sumatera Barat membutuhkan tokoh-tokoh dermawan seperti Epyardi.